Showing posts with label Tips. Show all posts
Showing posts with label Tips. Show all posts

Friday, January 10, 2014

Jika Anak Bertanya tentang Allah

Utamanya pada masa emas 0-5 tahun, anak-anak menjalani hidup mereka dengan sebuah potensi menakjubkan, yaitu rasa ingin tahu yang besar. Seiring dengan waktu, potensi ini terus berkembang (Mudah-mudahan potensi ini tidak berakhir ketika dewasa dan malah berubah menjadi pribadi-pribadi “tak mau tahu” alias ignoran, hehehe). Nah, momen paling krusial yang akan dihadapi para orang tua adalah ketika anak bertanya tentang ALLAH . Berhati-hatilah dalam memberikan jawaban atas pertanyaan maha penting ini. Salah sedikit saja, bisa berarti kita menanam benih kesyirikan dalam diri buah hati kita. Nauzubillahi min zalik, ya… Berikut ini saya ketengahkan beberapa pertanyaan yang biasa anak-anak tanyakan pada orang tuanya: Tanya 1: “Bu, Allah itu apa sih?” Tanya 2: “Bu, bentuk Allahitu seperti apa?” Tanya 3: “Bu, kenapa kita gak bisa lihat Allah? Tanya 4: “Bu, Allah itu ada di mana? Tanya 5: “Bu, kenapa kita harus nyembah Allah?” Tanya 1: “Bu, Allah itu apa sih? Jawablah : “Nak, Allah itu Yang Menciptakan segala-galanya. Langit, bumi, laut, sungai, batu, kucing, cicak, kodok, burung, semuanya, termasuk menciptakan nenek, kakek, ayah, ibu, juga kamu.” (Ucapkan dengan menatap mata anak sambil tersenyum manis) Tanya 2: “Bu, bentuk Allah itu seperti apa?” Jangan jawab begini : “Bentuk Allah itu seperti anu ..ini..atau itu….” karena jawaban seperti itu pasti salah dan menyesatkan. Jawablah begini : “Adek tahu ‘kan, bentuk sungai, batu, kucing, kambing,..semuanya.. nah, bentuk Allah itu tidak sama dengan apa pun yang pernah kamu lihat. Sebut saja bentuk apa pun, bentuk Allah itu tidak sama dengan apa yang akan kamu sebutkan.” (Ucapkan dengan menatap mata anak sambil tersenyum manis) فَاطِرُ ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلۡأَرۡضِ‌ۚ جَعَلَ لَكُم مِّنۡ أَنفُسِكُمۡ أَزۡوَٲجً۬ا وَمِنَ ٱلۡأَنۡعَـٰمِ أَزۡوَٲجً۬ا‌ۖ يَذۡرَؤُكُمۡ فِيهِ‌ۚ لَيۡسَ كَمِثۡلِهِۦ شَىۡءٌ۬‌ۖ وَهُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلۡبَصِيرُ (١١) [Dia] Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan-pasangan [pula], dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (Q.S. Asy-Syura:11) Tanya 3: “Bu, kenapa kita gak bisa lihat Allah? Jangan jawab begini : Karena Allah itu gaib, artinya barang atau sesuatu yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang. Jawaban bahwa Allah itu gaib (semata), jelas bertentangan dengan ayat berikut ini. Dialah Yang Awal dan Yang Akhir; Yang Zahir dan Yang Batin ; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu. [Al-Hadid (57) : 3] Dikhawatirkan, imajinasi anak yang masih polos akan mempersamakan gaibnya Allah dengan hantu, jin, malaikat, bahkan peri dalam cerita dongeng. Bahwa dalam ilmu Tauhid dinyatakan bahwa Allah itu nyata senyata-nyatanya; lebih nyata daripada yang nyata, sudah tidak terbantahkan. Apalagi jika kita menggunakan diksi (pilihan kata) “barang” dan “sesuatu” yang ditujukan pada Allah. Bukankah sudah jelas dalil Surat Asy-Syura di atas bahwa Allah itu laysa kamitslihi syai’un; Allah itu bukan sesuatu; tidak sama dengan sesuatu; melainkan Pencipta segala sesuatu. Meskipun segala sesuatu berasal dari Zat-Sifat-Asma (Nama)-dan Af’al (Perbuatan) Allah, tetapi Diri Pribadi Allah itu tidak ber-Zat, tidak ber-Sifat, tidak ber-Asma, tidak ber-Af’al. Diri Pribadi Allah itu tidak ada yang tahu, bahkan Nabi Muhammad Saw. sekali pun. Hanya Allah yang tahu Diri Pribadi-Nya Sendiri dan tidak akan terungkap sampai akhir zaman di dunia dan di akhirat. [Muhammad melihat Jibril] ketika Sidratul Muntaha diliputi oleh sesuatu Yang Meliputinya. Penglihatannya [Muhammad] tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak [pula] melampaui-Nya. (Q.S. An-Najm: 16-17) {ini tafsir dari seorang arif billah, bukan dari saya pribadi. Allahua’lam} Jawablah begini : “Mengapa kita tidak bisa melihat Allah?” Bisa kita jawab dengan balik bertanya padanya (sambil melatih adik comel berpikir retoris ) “Adik bisakah nampak matahari yang terang itu langsung? Tidak ‘kan..karena mata kita bisa jadi buta. Nah,melihat matahari aja kita tak sanggup. Jadi,Bagimana kita mau melihat Pencipta matahari itu. Iya ‘kan?!” Atau bisa juga beri jawaban : Adek, lihat langit yang luas dan ‘besar’ itu ‘kan? Yang kita lihat itu baru secuil dari bentuk langit yang sebenarnya. Adek gak bisa lihat ujung langit ‘kan?! Nah, kita juga gak bisa melihat Allah karena Allah itu Pencipta langit yang besar dan luas tadi. Itulah maksud kata Allahu Akbar waktu kita salat. Allah Mahabesar. Bisa juga dengan simulasi sederhana seperti pernah saya ungkap di postingan “Melihat Tuhan”. Silakan hadapkan bawah telapak tangan Adek ke arah wajah. Bisa terlihat garis-garis tangan Adek ‘kan? Nah, kini dekatkan tangan sedekat-dekatnya ke mata Adek. Masih terlihat jelaskah jemari Sobat setelah itu? Kesimpulannya, kita tidak bisa melihat Allah karena Allah itu Mahabesar dan teramat dekat dengan kita. Meskipun demikian, tetapkan Allah itu ADA. “Dekat tidak bersekutu, jauh tidak ber-antara.” Tanya 4: “Bu, Allah itu ada di mana ?” Jangan jawab begini : “Nak, Allah itu ada di atas..di langit..atau di surga atau di Arsy.” Jawaban seperti ini menyesatkan logika anak karena di luar angkasa tidak ada arah mata angin atas-bawah-kiri-kanan-depan-belakang. Lalu jika Allah ada di langit, apakah di bumi Allah tidak ada? Jika dikatakan di surga, berarti lebih besar surga daripada Allah…berarti prinsip Allahu Akbar itu bohong? [baca juga Ukuran Allahu Akbar] Dia bersemayam di atas ’Arsy. <— Ayat ini adalah ayat mutasyabihat, yaitu ayat yang wajib dibelokkan tafsirnya. Kalau dalam pelajaran bahasa Indonesia, kita mengenal makna denotatif dan konotatif, nah.. ayat mutasyabihat ini tergolong makna yang konotatif. Juga jangan jawab begini : “Nak, Allah itu ada di mana-mana.” Dikhawatirkan anak akan otomatis berpikiran Allah itu banyak dan terbagi-bagi, seperti para freemason atau politeis Yunani Kuno. Jawablah begini : “Nak, Allah itu dekat dengan kita. Allah itu selalu ada di hati setiap orang yang saleh, termasuk di hati kamu, Sayang. Jadi, Allah selalu ada bersamamu di mana pun kamu berada.” “Qalbun mukmin baitullah”, ‘Hati seorang mukmin itu istana Allah.” (Hadis) Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. (Q.S. Al-Baqarah (2) : 186) Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada.(Q.S. Al-Hadiid: 4) Dan kepunyaan Allah-lah timur dan barat, maka kemanapun kamu menghadap di situlah wajah Allah. (Q.S. Al-Baqarah (2) : 115) Allah sering lho bicara sama kita.. misalnya, kalau kamu teringat untuk bantu Ibu dan Ayah, tidak berantem sama kakak, adek atau teman, tidak malas belajar, tidak susah disuruh makan,..nah, itulah bisikan Allah untukmu, Sayang.” (Ucapkan dengan menatap mata anak sambil tersenyum manis) Dan Allah selalu memberi petunjuk orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus. (Q.S. Al-Baqarah: 213) Tanya 5: “Bu, kenapa kita harus nyembah Allah?” Jangan jawab begini : “Karena kalau kamu tidak menyembah Allah, kamu akan dimasukkan ke neraka. Kalau kamu menyembah Allah, kamu akan dimasukkan ke surga.” Jawaban seperti ini akan membentuk paradigma (pola pikir) pamrih dalam beribadah kepada Allah bahkan menjadi benih syirik halus (khafi). Hal ini juga yang menyebabkan banyak orang menjadi ateis karena menurut akal mereka,”Masak sama Allah kayak dagang aja! Yang namanya Allah itu berarti butuh penyembahan! Allah kayak anak kecil aja, kalau diturutin maunya, surga; kalau gak diturutin, neraka!!” “Orang yang menyembah surga, ia mendambakan kenikmatannya, bukan mengharap Penciptanya. Orang yang menyembah neraka, ia takut kepada neraka, bukan takut kepada Penciptanya.” (Syaikh Abdul Qadir al-Jailani) Jawablah begini : “Nak, kita menyembah Allah sebagai wujud bersyukur karena Allah telah memberikan banyak kebaikan dan kemudahan buat kita. Contohnya, Adek sekarang bisa bernapas menghirup udara bebas, gratis lagi.. kalau mesti bayar, ‘kan Ayah sama Ibu gak akan bisa bayar. Di sungai banyak ikan yang bisa kita pancing untuk makan, atau untuk dijadikan ikan hias di akuarium. Semua untuk kesenangan kita. Kalau Adek gak nyembah Allah, Adek yang rugi, bukan Allah. Misalnya, kalau Adek gak nurut sama ibu-bapak guru di sekolah, Adek sendiri yang rugi, nilai Adek jadi jelek. Isi rapor jadi kebakaran semua. Ibu-bapak guru tetap saja guru, biar pun kamu dan teman-temanmu gak nurut sama ibu-bapak guru. (Ucapkan dengan menatap mata anak sambil tersenyum manis) Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya [tidak memerlukan sesuatu] dari semesta alam. (Q.S. Al-Ankabut: 6) Katakan juga pada anak: “Adek mulai sekarang harus belajar cinta sama Allah, lebih daripada cinta sama Ayah-Ibu, ya?! (Ucapkan dengan menatap mata anak sambil tersenyum manis) “Kenapa, Bu ?” “Karena suatu hari Ayah sama Ibu bisa meninggal Karena suatu hari Ayah sama Ibu bisa meninggal dunia, sedangkan Allah tidak pernah mati. Nah, kalau suatu hari Ayah atau Ibu meninggal, kamu tidak boleh merasa kesepian karena Allah selalu ada untuk kamu. Nanti, Allah juga akan mendatangkan orang-orang baik yang sayang sama Adek seperti sayangnya Ayah sama Ibu. Misalnya, Paman, Bibi, atau para tetangga yang baik hati, juga teman-temanmu.” Dan mulai sekarang rajin-rajin belajar Iqra supaya nanti bisa mengaji Quran. Mengaji Quran artinya kita berbicara sama Allah. (Ucapkan dengan menatap mata anak sambil tersenyum manis). Wallahua’lam.

Tuesday, December 25, 2012

RFID Test Labs


RFID standards are still evolving. The business benefits are still being evaluated. Therefore, it is recommended that a business study the cost, suitability, and benefits using a test lab before embarking on a full-fledged implementation. Several RFID technology suppliers and integrators have established test centers or labs in various parts of the world. These include the following:
  1. RFID Alliance Lab, USA
  2. HP RFID Test Lab, USA
  3. IBM RFID Test Lab, USA
  4. Sun Microsystems Inc. Test Centre, USA and Europe
Xterprise Inc.RFID Test Centre, USA and Europe

RFID Standards:


Several RFID standards are defined already, and several are under consideration.
1. Identification cards - contactless integrated circuit cards
ISO 10536 (ISO SC17/WG8)
Close coupled cards
ISO 14443 (ISO SC17/WG8) 
proximity cards
ISO 15693 (ISO SC17/WG8)
vicinity cards
ISO 10373 (SC17/WG1/8) 
Identification cards - Test Methods
2. Item Management
ISO 10374 (ISO TC 104) 
Freight containers - Automatic identification
ISO 15960 (SC31 WG2/4)
RFID for Item Management; - Transaction Message Profiles
ISO 18001 (SC31 WG4) 
Information technology - RFID for Item Management - Application Requirements Profiles


3. Animal ID
ISO 11784 (ISO TC 23/WG19) 
Radio-frequency identification of animals - code structure
ISO 11785 (ISO TC 23/WG19) 
Radio-frequency identification of animals - technical concept
4. Radio Regulation
CEPT
Road Transport Information Systems
5. Others
UPU
contactless stamps

RFID Frequencies:


There are several frequencies that are used for RFID. These include LF, HF, UHF, and Microwave frequencies. The exact frequencies may vary depending on the country where it is used.


Frequency Range
Description
Typical Applications
<135khz span="span">
Low Frequency, Inductive coupling
Access Control & Security
Widgets identification through manufacturing processes
Ranch animal identification
OEM applications
13.56 MHz
High Frequency, Inductive coupling
Access Control
Library books
Laundry identification
OEM applications
868 to 870 MHz 902 to 928 MHz
Ultra High Frequencies (UHF), Backscatter coupling
Supply chain tracking
2.400 to 2.483 GHz
SHF, Backscatter coupling
Asset tracking
Highway toll tags
Vehicle tracking
Tags: A tag is the data carrier and normally contains the ID number, and unique EPC code programmed into the Tag
Tag Antenna: The tag antenna is connected to the chip in tag. It could be wire or printed using conductive ink.
Reader Antenna: It is a coil included in plastic or similar case, and normally measures 12 -18 inches square
Reader: A reader captures the data provided by the tag within the detectable area of the Reader. There can be one or more tags within the capture area. A reader is typically capable of reading multiple tags simultaneously.
Savant: This is normally a middleware that interacts with the readers, and communicate with External databases.
A simplified block schematic of an RFID tag (also called transponder) is shown in the diagram below. Various components of the tag are as shown. Normally, the antenna is external to the tag chip, and large in size.
The operation of the RFID tag is described below:

Handshaking with the Reader (interrogator):
  • The reader continuously emits RF carrier signals, and keeps observing the received RF signals for data.
  • The presence of a tag (for our discussion, we consider only passive tag) modulates the rf field, and the same is detected by the reader.
  • The passive tag absorbs a small portion of the energy emitted by the reader, and starts sending modulated information when sufficient energy is acquired from the rf field generated by the reader. Note that the data modulation (modulation for 0s and 1s) is accomplished by either direct modulation or FSK or Phase modulation.
  • The reader demodulates the signals received from the tag antenna, and decodes the same for further processing.
Backscatter is one of the most widely used modulation schemes for modulating data on to rf carrier. In this method of modulation, the tag coil (load) is shunted depending on the bit sequence received. This in turn modulates the rf carrier amplitude as shown in the diagram below. The reader detects the changes in the modulated carrier and recovers the data.
The above diagram provides a simplified modulated carrier signals from the RFID tag. As seen in the diagram, the encoded binary digits modulate rf carrier. A 1 is represented with high carrier level, and a 0 is represented by a low carrier level (tag coil shunted). The reader demodulates the signals to recover the data, and note that this data is still encoded. The reader decodes the data using suitable decoder, and forwards it for further processing to a computer (or any backend server).

Introduction to Radio Frequency Identification


RFID, short for Rradio Frequency IDentification, is a technology that enables identification of a tag (that is normally attached with an entity) by using electromagnetic waves. The function served by RFID is similar to bar code identification, but line of sight signals are not required for operation of RFID. Important components of an RFID system are:
  • An RFID reader (also called transceiver) with an antenna and a transceiver,
  • A transponder (Also called a tag) that includes an antenna and a chip)
Given below are the brief differences between the Barcode technology and RFID:


Parameter
Bar Code
RFID
Frequencies used for tag reading
Optical frequencies
Radio frequencies
Type of communication
Line of sight communication
Non-Line of sight communication
Data Volume
Physical limitation exists. It is very difficult to read a very long barcode.
Can carry relatively large volume of data.
Range of data readability
Very limited range, less than a feet or two.
Can be read up to several feet.
Cost
Cheap
Expensive, but likely to cost less as more industries adopt the technology.
The following are the benefits of RFID Systems:
  • Non-line of sight identification of tags.
  • Unattended operations are possible, minimizing human errors and high cost.
  • Ability to identify moving elements that have tags embedded.
  • Larger area of coverage. Up to several feet.
  • Can be used in diverse environments, including live stock, military, and scientific areas.
  • RFID can be used in addition to Bar Code. These two technologies can be complementing each other.
  • Automatic integration with back end software solutions provide end to end integration of data in real time.
  • Expensive compared with Bar code
  • Bulkier, due to embedding of electronic components in the tag. However, with advanced techniques, it is possible to reduce the size, and weight of the tags to a large extent.
  • Prone to physical/electrical damage due to environmental conditions. For example, tags that are subjected to space exploration may encounter extreme temperatures. The tags required to be designed for a given application, and may be costly when designed for use under extreme environmental conditions.
·         Active and Passive RFID Tags:
·         There are primarily two types of RFID tags. One is active and the other is passive. An active tag is powered using internal battery, where a passive tag gets energized using a the power from a tag reader. A passive RFID tag will not have a battery or any kind of power source by itself. It extracts the required energy from a reader. Hence, a passive RFID tag reader must be able to emit stronger electromagnetic signals, and in return, identify very weak signals from the passive RFID tag.
·         Given below are the primary differences between a Passive and Active RFID tags:
·          



Passive RFID
Active RFID
Power Source
External (Reader provided)
Internal (Battery)
Tag Readability
Only within the area covered by the reader, typically up to 3 meters.
Can provide signals over an extended range, typically up to 100 meters..
Energization
A passive tag is energized only when there is a reader present.
An active tag is always energized.
Magnetic Field Strength
High, since the tag draws power from the electromagnetic field provided by the reader.
Low, since the tag emits signals using internal battery source.
Shelf Life
Very high, ideally does not expire over a life time.
Limited to about 5 years, the life of a battery.
Data storage
Limited data storage, typically 128 bytes.
Can store larger amounts of data.
Cost
Cheap
Expensive
Size
Smaller
Slightly bulky (due to battery)

http://goo.gl/BGVrJP

MY Motto

My photo
giving amenity to all visitor.

Total Pageviews