Resume Film 2012 - Pemberitaan tentang Film Kiamat 2012
sudah beredar semenjak setahun yang lalu, dan kini film tersebutpun
sudah siap untuk diedarkan dipasaran, dan kembali pemberitaan mengenai
film tersebut kini sedang hangat-hangatnya dibahas oleh berbagai media
massa, baik cetak maupun elektronik.
Film Kiamat 2012, film terbaru
yang terinspirasi dari ramalan Kalender Maya Kuno memang banyak menjadi
perhatian publik, karena selain difilmkan, mitos tentang kiamat pada tahun 2012 memang sudah banyak beredar diberbagai web dan blog di media maya dalam kurun waktu 2 tahun terakhir.
Bagaimana
sebenarnya penggambaran kiamat yang akan tampil pada film Kiamat 2012?
berikut adalah sinopsi selengkapnya, dimana sinopsis berikut ini blog
Karo Cyber peroleh dari situs kompas.
Awal Cerita Film Kiamat 2012
Film
diawali dengan adegan yang berlokasi di India. Seorang ilmuwan
setempat, Dr Satnam Tsurutani (Jimi Mistry), menemukan fakta bahwa inti
dari kulit bumi mengalami kenaikan suhu karena efek yang diakibatkan
oleh sebuah ledakan besar di permukaan matahari (sun flare).
Menurut
perhitungan para ahli, dampak ledakan itu membuat gerakan pada inti
bumi. Akibatnya, lempeng bumi yang selama ini menopang daratan di bumi
bakal patah dan akan mengakibatkan gempa bumi yang sangat dahsyat.
Atas
dasar perhitungan itulah, Dr Adrian Helmsley (Chiwetel Ejiofor),
sahabat Dr Satnam, membuat laporan ke Gedung Putih bahwa kiamat akan
tiba. Adrian bertemu kepala staf presiden, Carl Anheuser (Oliver Platt).
Carl yang semula meremehkan temuan bumi terus memanas itu langsung
terkejut dan merespons.
Temuan
tersebut kemudian dibawa ke pertemuan negara-negara G8 di tahun 2010.
Dalam kesempatan itu, Presiden Amerika Serikat Thomas Wilson (Danny
Glover) menyampaikan kepada para petinggi dunia bahwa bumi akan dilanda
musibah besar terkait inti bumi yang terus memanas.
Sejak
itu dimulailah sebuah rencana besar. Semua negara sepakat memilih China
sebagai tempat untuk membuat sejumlah bahtera besar, barangkali mirip
bahtera Nabi Nuh, yang tak lain akan digunakan saat bencana besar tiba.
Sementara
itu, diceritakan kisah lain tentang kehidupan seorang penulis buku
berjudul Farewell Atlantis, Jackson Curtis (John Cusack). Ia datang ke
rumah mantan istrinya, Kate Curtis (Amanda Peet), untuk menjemput anak
mereka, Noah (Liam James) dan Lily (Morgan Lily), berkemah.
Dengan
limusin, mereka tiba di lokasi perkemahan Yellowstone. Namun, setibanya
di sana ada tanda larangan masuk menuju danau Yellowstone. Curtis dan
kedua anaknya nekat menerobos larangan itu. Di sana mereka kaget karena
danau tersebut lenyap karena pemanasan bumi.
Saat
berkemah, Curtis bertemu Charlie Frost (Woody Harrelson), seorang
penyiar radio yang berpenampilan seperti orang gila. Charlie memberitahu
bahwa bumi akan segera dilanda bencana dahsyat. Lewat Charlie juga
Curtis tahu bahwa Charlie punya peta lokasi pesawat yang bisa
menyelamatkan manusia dari bencana itu.
Curtis
pun terpaksa pulang lebih cepat, ketika mantan istrinya meminta agar
anak-anak segera kembali. Kate sedikit trauma karena ia baru saja
mengalami gempa. Setelah anak-anak kembali ke rumah ibunya, Curtis
kembali bertugas mengantar anak kembar bosnya, Yuri Karpov (Zlatko
Buric).
Sewa pesawat
Curtis
mulai memercayai omongan Charlie tentang kiamat saat dia menyaksikan
jalan di bandara terbelah karena gempa. Curtis lalu berinisiatif menyewa
pesawat dan seorang pilot untuk menyelamatkan keluarganya dengan
bayaran jam tangan mahal miliknya.
Dari
sini ketegangan pun dimulai. Kiamat yang diramalkan banyak pihak
terjadi, dimulai dari gempa bumi di mana-mana. Curtis pun ngebut ke
rumah istrinya untuk menjemput Kate dan anak-anaknya.
Setelah
berhasil menyelamatkan keluarganya plus pacar Kate, Gordon Silberman
(Tom McCarthy), Curtis segera memacu limusinnya ke bandara. Penonton
diajak menahan napas melihat mobil mewah itu meliuk-liuk menghindari
gedung-gedung yang runtuh serta jalanan yang menganga karena gempa
dahsyat.
Rombongan ini pun tiba di
bandara. Namun sial, pilot yang disewa Curtis tewas. Akhirnya, Gordon
yang pernah kursus pilot didapuk menjadi pilot dadakan. Berpacu dengan
waktu, pesawat itu pun akhirnya bisa mengudara. Dari dalam pesawat
mereka melihat bencana yang luar biasa. Semuanya hancur dan luluh
lantak.
Di Gedung Putih, Dr Adrian
mendapat kabar bahwa kenaikan suhu inti bumi terus naik dengan cepat.
Hal ini membuat Adrian terkejut lantaran perkiraannya meleset. Kiamat
datang lebih cepat. Pemerintah pun segera melakukan penyelamatan.
Sayang, Presiden Thomas menolak dievakuasi ke China. Ia memilih tinggal
bersama rakyatnya.
Akhirnya sebuah
tsunami setinggi ribuan meter menghantam Gedung Putih dan seisinya.
Bahkan saking dahsyatnya, kapal induk John F Kennedy CV-63 pun terpental
hingga menghantam Gedung Putih.
Gempa
dan tsunami terjadi di seluruh belahan dunia. Bumi mengalami kehancuran
total. Diceritakan bahwa kutub selatan dan utara telah bergeser. Semua
daratan bergeser sejauh ribuan mil dari lokasi semula.
Dalam
bencana itu, hanya sedikit yang bisa selamat, termasuk rombongan
pesawat Air Force One yang bergerak ke China, menuju "Bahtera Nuh"
dibuat. Ternyata tanpa disangka Curtis dan keluarganya bisa sampai China
menggunakan pesawat Antonov yang dipiloti Shasha, anak buah Yuri, dan
Gorgon sebagai kopilot.
Rombongan
Curtis kemudian ditinggal oleh Yuri dan anak kembarnya karena mereka
punya tiket naik ke kapal besar tersebut. Dalam keputusasaannya, Curtis
dan keluarga mendapat tumpangan seorang biksu yang ternyata menuju ke
bahtera raksasa itu.
Di sini
kembali penonton dibuat tegang karena mendadak pintu kapal dibuka.
Gordon pun menjadi korban. Tapi saat pintu kapal akan ditutup lagi,
sebuah perkakas jatuh dan mengganjal roda penggerak pintu. Mereka yang
di dalam kapal panik karena mesin tidak bisa dinyalakan jika pintu masih
terbuka. Padahal saat itu, sebuah tsunami setinggi gunung sudah menuju
ke arah kapal itu.
Alur
Kisah
film 2012 ini sepintas tak jauh berbeda dengan film soal bencana besar
di bumi, seperti The Day After Tomorrow (2004) dan Deep Impact (1998).
Hanya, film 2012 lebih hebat dan dahsyat penggambarannya. Efek visualnya
terlihat lebih nyata. Ya, ini sebanding dengan ongkos produksi film ini
yang mencapai 200 juta dollar AS.
Meski
dari sisi efek visual patut diacungi jempol, tidak demikian dengan alur
ceritanya. Jika Anda sering nonton film Hollywood, cukup banyak alur
atau adegan yang bisa ditebak. Misalnya, saat Curtis terjatuh saat
mengambil peta, adegan dibuat seolah Curtis telah mati. Sejurus kemudian
muncul jari tangan Curtis dari bibir tebing dan selamatlah Curtis.
Lewat
film 2012 ini setidaknya penonton bisa melihat gambaran bagaimana dunia
(sedikit) hancur karena kekuatan alam yang amat dahsyat. Mungkin
penyebutan kiamat untuk film ini tidak tepat, lantaran masih ada manusia
yang selamat.
Mungkin lebih tepat
bencana besar, seperti yang terjadi di zaman Nabi Nuh, di mana banjir
besar melanda bumi, dan Nuh bisa selamat setelah naik sebuah bahtera
berisi semua jenis binatang dan tumbuhan agar bisa melanjutkan hidup
pascabencana.
Film ini juga
mengandung pesan bahwa semua milik manusia tidak ada yang abadi. Manusia
tidak berdaya kala alam mengamuk dengan segala kekuatannya.
Kita
juga disadarkan bahwa semua seluruh manusia adalah bersaudara. Saat
menghadapi bencana tak ada lagi si kaya dan si miskin, tak ada lagi
kelompok agama, suku, dan ras. Namun jika kita baru sadar bahwa manusia
adalah bersaudara dengan manusia lain saat bencana tiba, maka rasanya
terlalu mahal harga yang dibayarkan.
Anda
juga harus sabar menyaksikan film ini karena durasinya cukup panjang,
158 menit atau dua jam lebih. Jadi, sebelum nonton sebaiknya Anda buang
air kecil agar tidak terganggu urusan "panggilan alam" itu di
tengah-tengah film. Selamat menonton!
No comments:
Post a Comment