Tuesday, December 11, 2012

Penerbit Game AS Cari Game Indonesia

Screenshot situs Gamenauts

Catatan Herva - Gamenauts, penerbit video game yang berbasis di Silicon Valley, San Francisco, Amerika Serikat, tengah mencari game buatan studio indie dari benua Asia untuk mereka luncurkan. Secara khusus, mereka mengincar karya game dari dua negara yakni Indonesia dan Malaysia.

Hal itu dikemukakan CEO Gamenauts, Stanley Adrianus, dalam korespondensi elektronik dengan Kompas, Senin (10/12/2012). Tujuan dari inisiatif Gamenauts adalah membawa game dari benua Asia agar bisa sukses menembus pasar mobile game di Amerika Serikat dan Eropa.

"Penerbit dan pengembang harus bekerja sama dan memanfaatkan sumber daya yang ada untuk membawa game bisa sukses diterima di pasar negara-negara barat," ujar Stanley.

Gamenauts tidak serta merta meluncurkan game yang dikirimkan kepada mereka. Menurut Stanley, pihaknya menyiapkan pendanaan, desain game hingga dukungan tampilan antarmuka, analisis keuangan serta dukungan pemasaran. Mereka siap membantu pengembang untuk memoles game agar siap diluncurkan di pasar.

Yang didapat pengembang dari kerja sama tersebut adalah tetap memegang hak cipta atas kekayaan intelektual (IP) dan menerima pembagian keuntungan dari penjualan oleh Gamenauts.

Salah satu contoh proyek yang sedang digarap Gamenauts adalah game Nuclear Outrun yang dikembangkan studio asal Malaysia, Nerdook Productions. Stanley mengungkapkan bahwa mereka terlibat sejak awal mulai dari pembuatan ulang dari versi flash menjadi lebih ramah dioperasikan di mobile.
Gamenauts juga merangkul studio game asal Indonesia, Nightspade, untuk memporting game Nuclear Outrun ke versi mobile.

"Kami juga bekerja sama dengan satu studio seni untuk menggarap grafisnya. Seluruh proses ini kami danai," kata Stanley.

Berbicara mengenai game yang dicari Gamenauts, Stanley tidak menyebut genre tertentu. Dia mengatakan tengah mencari konsep game yang segar dengan desain yang mudah diterima. Bagi yang berminat bisa menghubungi alamat surat elektronik Stanley yang terdapat di situs resmi Gamenauts.

Studio Game Indonesia Siap Serbu China




Catatan Herva - Sebuah studio game asal Indonesia, TouchTen, telah menjalin rekanan dengan perusahaan China, Yodo1, untuk berusaha menembus pasar game di negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia itu.

Dalam keterangan resminya, CEO TouchTen, Anton Soeharyo, berharap game seperti Infinite Sky dan Sky Beauty bisa mencapai sukses yang lebih besar di China.

Yodo1 saat ini diklaim memiliki pengguna aktif melebihi 5 juta orang. Perusahaan ini memang spesialis melokalkan banyak game dari luar China.

Yodo1 saat ini baru menggandeng 9 rekanan untuk menghadirkan game dari luar China. Kebanyakan rekanan itu adalah perusahaan game dari barat. Dari Indonesia, mereka baru mengambil game TouchTen.

Anton berharap masuknya TouchTen ke pasar China juga akan membantu mempromosikan Indonesia sebagai sumber bakat-bakat baru dalam pengembangan dan perancangan game.

Salah satu game yang akan dihadirkan oleh Yodo1 adalah Infinite Sky, sebuah game pertempuran pesawat terbang yang tersedia untuk iOS dan Android.

Mantan Menteri Malaysia: Habibie Pengkhianat Bangsa

Mantan Menteri Malaysia: Habibie Pengkhianat BangsaKOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO BJ Habibie
KOMPAS.com — Mantan Menteri Penerangan Malaysia Zainudin Maidin menuliskan hal kontroversial seputar mantan presiden ketiga RI Baharuddin Jusuf Habibie. Dalam laman media Malaysia, www.utusan.com.my, ia menyebut Habibie sebagai pengkhianat bangsa. Tulisan itu berjudul "Persamaan BJ Habibie dengan Anwar Ibrahim" itu dimuat dalam kolom "Rencana".

Berikut adalah tulisan Zainudin Maidin tersebut.

Presiden Indonesia ketiga, Bacharuddin Jusuf Habibie, yang mencatatkan sejarah sebagai Presiden Indonesia paling tersingkat, tersingkir karena mengkhianati negaranya, telah menjadi tetamu kehormat kepada Ketua Umum Parti Keadilan Rakyat Anwar Ibrahim baru-baru ini.

Beliau diberikan penghormatan untuk memberi ceramah di Universiti Selangor (Unisel).

Beliau disingkirkan setelah menjadi Presiden Indonesia hanya selama 1 tahun 5 bulan kerana bersetuju dengan desakan Barat supaya mengadakan pungutan suara ke atas penduduk Timor Timur dalam Wilayah Indonesia menyebabkan Timor Timur terkeluar daripada Negara Kesatuan Republik Indonesia pada 30 Ogos 1999.

Beliau mengakhiri jawatan dalam kehinaan setelah menjadi presiden sejak 20 Oktober 1999.

Beliau juga telah menyebabkan berlakunya perpecahan rakyat Indonesia kepada 48 parti politik yang mengakibatkan keadaan politik negara itu dalam porak-peranda hingga kini.

Adalah suatu hal yang agak menarik dan lucu bila Anwar Ibrahim dalam ucapan aluannya menimbulkan keupayaannya ketika menjadi Timbalan Perdana Menteri dan ketika Habibie menjadi Presiden Indonesia dapat menyelesaikan masalah Tenaga Kerja Indonesia (TKI).

Ia memberikan gambaran bahawa sekiranya kuasa dikembalikan semula kepada mereka maka pastinya akan dapat menyelesaikan semua masalah antara kedua-dua negara.

Barangkali ramai yang hadir di majlis pidato itu yang tidak tahu tentang sejarah Habibie telah terpesona dengan syarahan dan ceritanya, tetapi saya terpegun merenung persamaan watak, tugas dan nasib yang sama kedua-dua bekas pemimpin besar itu.

Habibie menjadi gunting dalam lipatan terhadap Presiden Indonesia Suharto walaupun Suharto yang membawanya kembali dari Jerman untuk kemudiannya menjadi wakil Presiden dan demikian juga yang dilakukan oleh Anwar Ibrahim terhadap Tun Dr. Mahahtir Mohamad ketika beliau menjadi Timbalan Perdana Menteri setelah dipungut daripada ABIM.

Bagaimana pun Habibie sempat menjadi Presiden dan mengkhianati bangsa dan negaranya setelah menjadi Presiden, tetapi Anwar mahu menyerahkan negara ini kepada IMF dan New Imperialis sebelum sempat menjadi Perdana Menteri. Allah telah menyelamatkan rakyat Malaysia.

Apakah tujuan Anwar menjemput "pengkhinat" bangsa Indonesia ini ke Malaysia. Dia tidak mempedulikan perasaan rakyat Indonesia kerana mungkin mereka telah sekata hendak menunjukkan kebesaran dan keagungan masa silam mereka untuk melindungi dosa besar mereka dan mungkin masing-masing berangan-angan bahawa zaman besar itu akan datang semula.

Kepada saya yang menjadi kenangan besar tentang Habibie ialah dia telah membuat tetamu termasuk Perdana Menteri Tun Dr. Mahathir terpaksa menunggu kedatangannya dari Jakarta lebih dari dua jam di IKIM Kuala Lumpur untuk mendengar ucapannya (ketika itu dia belum jadi presiden). Barangkali Dr. Ismail Ibrahim, kekas Ketua Pengarah IKIM masih ingat peristiwa pahit ini.

Beliau sengaja melakukan ini untuk menunjukkan "aku lebih besar" dan ucapannya yang penuh dengan keegoan begitu panjang sehingga ke peringkat memualkan hadirin, tetapi Dr. Mahathir tetap menunggu dengan setia.

Inilah jenis manusia yang dibawa oleh Anwar Ibrahim ke negara ini dari semasa ke semasa untuk membantunya dalam politik dan jemputannya kali ini pun untuk tujuan menunjukkan "kami berdua masih besar."

Saya tidak tahu bagaimana terseksanya para hadirin di Unisel mendengar ucapan manusia yang egonya amat tinggi, apatahlah lagi mendapat peluang berucap kepada orang yang dianggap bodoh sesudah sekian lama tidak mendapat kesempatan berucap kepada rakyat Indonesia yang tidak lagi mahu mendengarnya dan tidak lagi menghormatinya.

Pada hakikatnya mereka berdua tidak lebih daripada "The Dog Of Imperialism".
 
Sumber :
Utusan Malaysia
http://goo.gl/BGVrJP

MY Motto

My photo
giving amenity to all visitor.

Total Pageviews