Screenshot situs Gamenauts
Catatan Herva - Gamenauts, penerbit video game yang berbasis di Silicon Valley, San Francisco, Amerika Serikat, tengah mencari game buatan studio indie dari benua Asia untuk mereka luncurkan. Secara khusus, mereka mengincar karya game dari dua negara yakni Indonesia dan Malaysia.
Hal itu dikemukakan CEO Gamenauts, Stanley Adrianus, dalam korespondensi elektronik dengan Kompas, Senin (10/12/2012). Tujuan dari inisiatif Gamenauts adalah membawa game dari benua Asia agar bisa sukses menembus pasar mobile game di Amerika Serikat dan Eropa.
"Penerbit dan pengembang harus bekerja sama dan memanfaatkan sumber daya yang ada untuk membawa game bisa sukses diterima di pasar negara-negara barat," ujar Stanley.
Gamenauts tidak serta merta meluncurkan game yang dikirimkan kepada mereka. Menurut Stanley, pihaknya menyiapkan pendanaan, desain game hingga dukungan tampilan antarmuka, analisis keuangan serta dukungan pemasaran. Mereka siap membantu pengembang untuk memoles game agar siap diluncurkan di pasar.
Yang didapat pengembang dari kerja sama tersebut adalah tetap memegang hak cipta atas kekayaan intelektual (IP) dan menerima pembagian keuntungan dari penjualan oleh Gamenauts.
Salah satu contoh proyek yang sedang digarap Gamenauts adalah game Nuclear Outrun yang dikembangkan studio asal Malaysia, Nerdook Productions. Stanley mengungkapkan bahwa mereka terlibat sejak awal mulai dari pembuatan ulang dari versi flash menjadi lebih ramah dioperasikan di mobile.
Gamenauts juga merangkul studio game asal Indonesia, Nightspade, untuk memporting game Nuclear Outrun ke versi mobile.
"Kami juga bekerja sama dengan satu studio seni untuk menggarap grafisnya. Seluruh proses ini kami danai," kata Stanley.
Berbicara mengenai game yang dicari Gamenauts, Stanley tidak menyebut genre tertentu. Dia mengatakan tengah mencari konsep game yang segar dengan desain yang mudah diterima. Bagi yang berminat bisa menghubungi alamat surat elektronik Stanley yang terdapat di situs resmi Gamenauts.